Gawat darurat dan cedera pada rongga mulut

Selasa, 06 Maret 2012

Mira, seorang customer service bank, telah beberapa hari merasakan sakit berdenyut di daerah rahang bawah kiri belakang. Pagi ini dia merasakan sakitnya makin menjadi dan benar-benar tak tertahankan. Melalui cermin dia melihat rahang bawah kirinya membesar. Dia mencoba mengatasinya dengan menaburkan obat sakit gigi berbentuk bubuk yang dijual di warung dekat rumahnya.

Bagai tanpa gangguan yang berarti, pagi itu Mira mempersiapkan diri seperti biasanya sebelum berangkat kerja. Di tempat kerja, karena tuntutan pekerjaan, dia banyak bertemu dengan nasabah. Beberapa nasabah menunjukkan sikap terganggu dengan pemandangan “tak sedap” di rahang bawah kiri Mira. Seorang nasabah yang sudah cukup akrab karena tingginya frekuensi kunjungan ke bank tempat Mira bekerja, mendesaknya untuk segera pergi ke dokter gigi.

Sepulang kerja, Mira mampir ke tempat praktik dokter gigi yang tidak jauh dari rumahnya. Meski dia tidak menyadarinya, saat itu Mira datang sebagai pasien gawat darurat. Dokter gigi melakukan tindakan pengeluaran cairan nanah di rahang bawahnya dengan membuat sayatan di kulit di balik dagu dan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi dan menghilangkan bengkak. Beberapa hari kemudian, giginya dicabut.

Kasus di atas termasuk gawat darurat karena bila dibiarkan berlanjut tanpa penanganan, pembengkakan yang semula hanya di bagian bawah rahang dapat menyebar ke leher dan menyebabkan tertutupnya saluran pernafasan. Jika hal ini terjadi, penderita tidak dapat bernafas dan akan berakibat fatal bila tidak dapat segera mendapatkan pertolongan gawat darurat.

Gawat darurat rongga mulut

Umumnya, masyarakat menganggap masalah di rongga mulut tidak terlalu penting. Jangankan rasa sedikit ngilu di gigi, rasa sakit berdenyutpun kalau dirasa tidak terlalu mengganggu, sebisa mungkin diatasi sendiri tanpa pertolongan tenaga medis. Masih dapat dimaklumi jika hal ini dialami oleh masyarakat yang untuk membeli minyak tanah saja harus pikir-pikir dulu saat ini. Tetapi adalah kenyataan, bahwa masyarakat yang mampu memiliki beberapa kendaraan mewah di garasinyapun kadangkala bersikap demikian. Entah mengapa, masyarakat lebih takut menghadapi dokter gigi daripada menghadapi resiko yang akan dialami akibat kondisi gawat darurat rongga mulut.

Gawat darurat rongga mulut adalah suatu kondisi yang memerlukan perawatan segera. Selain pembengkakan pada wajah dan kesulitan bernafas yang diakibatkan, hal-hal lain yang termasuk keadaan gawat darurat gigi adalah rasa sangat sakit pada mulut atau rahang, perdarahan yang terus menerus.

Rasa sakit yang hebat pada mulut bisa disebabkan oleh cedera, infeksi, atau reaksi terhadap tindakan di rongga mulut beberapa waktu sebelumnya. Di bagian akhir tulisan ini akan diuraikan tentang cedera pada rongga mulut. Infeksi di rongga mulut dapat terjadi baik pada gigi, jaringan penyangga gigi maupun organ-organ lain di dalam mulut. Umumnya terjadi karena kebersihan mulut yang tidak baik. Perdarahan di rongga mulut merupakan salah satu tanda terjadinya proses peradangan di rongga mulut. Bila peradangan telah diatasi, biasanya perdarahanpun akan berhenti. Pertolongan pertama yang dapat diberikan bila terjadi perdarahan di rongga mulut adalah dengan memberikan kompres dingin. Bila perdarahan belum berhenti juga, segera kunjungi dokter gigi anda. Perdarahan seperti itu merupakan tanda adanya luka yang dalam atau cedera yang kompleks.

Cedera pada rongga mulut


Cedera pada rongga mulut biasanya terjadi bila seseorang mengalami benturan keras langsung pada kepala. Yang umum terjadi adalah ketika jatuh terjerembab dari sepeda atau motor. Sering juga terjadi akibat terbentur bola nyasar ketika berolah-raga. Cedera dapat mengenai jaringan lunak mulut, gigi, tulang rahang dan persendian rahang bawah.

Cedera pada jaringan lunak mulut dapat terjadi pada bibir, lidah atau pipi bagian dalam. Bila luka cukup dalam sehingga menimbulkan perdarahan, perlu penjahitan untuk menghentikannya. Sebelum mencari pertolongan medis, bersihkan daerah luka dengan air garam hangat, lalu tekan dengan kompres dingin untuk menghentikan perdarahan dan pembengkakan yang biasanya menyertai.

Cedera pada gigi terjadi apabila gigi mengalami patah, mulai dari bentuk serpihan yang hanya melibatkan email gigi (lapisan terluar gigi) sampai patahnya gigi yang bisa mengenai bagian mahkota maupun akar gigi. Selain itu, bergesernya gigi dari tempatnya dan lepasnya gigi dari soketnya juga dapat terjadi.

Gigi yang patah pada bagian email biasanya tidak menimbulkan masalah, kecuali pinggiran patahan yang terasa kasar atau tajam sehingga mengiritasi pipi bagian dalam atau lidah. Giginya sendiri tidak terasa sakit atau sensitif terhadap makanan atau perubahan suhu. Karenanya, perawatannya juga tidak terlalu mendesak. Untuk sementara, sebelum mendapat perawatan dokter gigi, bagian yang tajam dapat ditutupi dengan permen karet yang tidak mengandung gula.

Gigi yang patah lebih dalam dapat mengenai email dan dentin (dentin adalah lapisan gigi yang lebih dalam daripada email). Patahan yang mengenai dentin dapat menyebabkan gigi menjadi sensitif terhadap makanan atau perubahan suhu. Kadang-kadang, patahan pada gigi tidak terlihat, jadi gejala sensitif ini dapat mengindikasikan patahan yang telah mengenai dentin. Pemaparan dentin terus menerus oleh bakteri dalam mulut akan menyebabkan infeksi pada gigi, bahkan kematian jaringan pulpa di dalam gigi, karena itu harus segera ditangani oleh tenaga medis. Jangan ditunda sampai lebih dari 1 minggu.

Apabila gigi yang terlepas dari soketnya, yang paling penting adalah menyelamatkan gigi yang terlepas dan berusaha mengembalikannya ke soketnya. Apabila tidak berhasil, segera temui dokter gigi anda dengan membawa gigi tersebut. Makin lama gigi tersebut berada di luar mulut, makin kecil keberhasilan menyelamatkan gigi tersebut.

Kadangkala, gigi yang mengalami benturan keras tidak sampai terlepas dari soketnya, tapi hanya terdorong lebih dalam di dalam soketnya atau tertarik lebih ke luar dengan posisi yang mungkin miring ke samping, ke depan, ke belakang atau berputar. Meskipun bukan termasuk kasus gawat darurat, makin cepat dokter gigi dapat mengembalikan posisinya, makin mudah hal itu dilakukan.

Cedera pada tulang rahang dapat terjadi bila benturan menyebabkan tulang rahang patah. Waspadalah bila setelah mengalami benturan pada daerah rahang, rahang tidak mampu menutup dengan baik dan gigi tidak dapat mengatup secara normal. Ini pertanda terjadinya patah tulang rahang. Cedera ini harus segera diatasi di ruang gawat darurat.

Pencegahan cedera di rongga mulut


Gigi yang mengalami cedera umumnya gigi depan atas. Pada individu yang memiliki posisi gigi atas terlalu ke depan, resiko cedera lebih besar. Karenanya pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan perawatan ortodonsi berupa pemasangan kawat untuk merubah posisi gigi yang terlalu ke depan.

Untuk mencegah benturan langsung pada daerah wajah, sebaiknya menggunakan pelindung (mouth guard) ketika melakukan olahraga yang beresiko menimbulkan cedera. Pelindung ini adalah sejenis helm yang biasa digunakan oleh pemain football di Amerika Penggunaan mouth guard mengurangi trauma tidak hanya gigi, gusi dan tulang rahang, tapi juga persendian antara rahang bawah dan kepala dan intensitas serta besarnya goncangan di kepala.

Kecelakaan di jalan raya masih sering terjadi di negara kita dan korbannya biasanya diperparah karena ketidaksiapan pengendara menghadapi kecelakaan. Peraturan yang mewajibkan pengendara mobil menggunakan sabuk pengaman dan helm bagi pengguna motor seharusnya ditaati bukan hanya ketika ada razia, tapi ditaati dengan kesadaran akan manfaatnya. Sabuk pengaman dan helm yang tepat disainnya terbukti mengurangi resiko cedera akibat kecelakaan lalu lintas.

Bau mulut yang tidak sedap

Bau mulut sejak dulu bukan hanya menjadi masalah kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga merupakan masalah sosial. Memang, banyak hal yang bisa jadi penyebabnya, tetapi yang utama adalah masalah di dalam mulut.

Masalah lain yang bisa menjadi sumber bau mulut adalah beberapa penyakit atau kelainan di bagian tubuh lainnya. Penderita kencing manis misalnya, mengeluarkan bau aseton melalui mulut atau pernapasannya, selain itu, infeksi pada saluran pernafasan juga menimbulkanbau yang tidak sedap. Juga demam yang diakibatkan oleh infeksi karena suhu tubuh yang tinggi akan menurunkan produksi air liur.

Penggunaan beberapa jenis obat-obatan, seperti obat penurun tekanan darah, antidepresi, dan antihistamin juga mengakibatkan terjadinya bau mulut. Selain itu, gangguan metabolisme dan gangguan fungsi beberapa organ tubuh bisa memuat bau mulut tak sedap.
Selain kelainan dalam tubuh, beberapa jenis makanan dan minuman juga menyebabkan bau mulut. Orang yang menyukai pete, jengkol, durian, nangka, dan cempedak tentunya mengetahui efek yang ditimbulkan beberapa saat setelah memakan makanan di atas. Demikian pula halnya dengan bawang-bawangan. Selain itu, minuman beralkohol dan rokok juga menyebabkan bau mulut karena sifat bahan-bahan di dalamnya yang menyebabkan mulut kering.



Pada orang-orang tertentu, kacang-kacangan menyebabkan munculnya bau amis karena kelainan dalam metabolisme protein. Makanan yang mengandung gula, susu dan kopi juga menyebabkan bau mulut, karena zat-zat tersebut akan terurai menjadi zat yang asam dan berbau oleh bakteri dalam mulut.



Bakteri anaerob
Di antara sekian banyak penyebab bau mulut tidak sedap, penyebab terbesar (85% sampai 95%) adalah keadaan di dalam mulut. Penyebab itu adalah bakteri anaerob penghasil senyawa belerang yang hidup di dalam mulut. Kondisi mulut yang gelap, hangat, dan lembab menyebabkan bakteri ini mudah berkembang biak.


Tempat yang diperlukan adalah ruangan-ruangan sempit yang tidak terjangkau oleh air ludah, dengan demikian oksigen yang terkandung di dalam air ludah tidak mencapai tempat itu. Bakteri ini hanya dapat hidup di tempat yang tidak mengandung oksigen.
Celah-celah halus yang terdapat pada lidah, lubang pada gigi, permukaan plat geligi tiruan yang kasar, ruang di bawah lidah dan gigi yang baru akan tubuh, gusi yang sedang meradang merupakan tempat yang ideal bagi bakteri anaerob ini.


Bakteri anaerob ini merupakan flora normal dalam mulut, fungsinya untuk membantu proses pencernaan. Jadi, semua orang memilikinya dalam mulut masing-masing. Bakteri ini tidak dapat dimusnahkan sama sekali dan tidak menular.


Tempat yang paling banyak dihuni oleh bakteri ini adalah celah-celah di antara papil lidah bagian belakang. Jumlahnya akan meningkat dalam keadaan mulut kering, artinya, jika jumlah air liur sedikit. Air liur mengandung oksigen, sehingga bila jumlahnya sidikit maka jumlah oksigen dalam mulut juga sedikit. Karena bakteri ini bersifat anaerobik maka kondisi “kekurangan oksigen” memudahkannya untuk berkembang biak.
PencegahanUntuk mencegah munculnya bau tidak sedap pada mulut, tindakan-tindakan menjaga kebersihan mulut sangat dianjurkan. Hal ini untuk mencegah sisa-sisa makanan tertinggal di dalam mulut sehingga tidak memungkinkan bakteri anaerob penghasil bau bekerja. Pembersihan mulut yang paling efektif saat ini adalah menyikat gigi.

Yang perlu diperhatikan pertama-tama adalah waktu menyikat gigi. Banyak orang yang menyikat giginya pada pagi hari setelah bangun tidur. Hal ini tidak berarti banyak, bila sarapan dilakukan setalah itu dan dilanjutkan dengan aktivitas sehari-hari. Menyikat gigi pada saat demikian hanya menghilangkan bau tidak sedap yang disebabkan oleh kekeringan mulut akibat tidur pada malam hari.

Bakteri tidak dapat dibasmi sama sekali, termasuk dengan menyikat gigi. Bila setelah sarapan tidak dilakukan pembersihan lagi, sisa-sisa makanan ini akan diuraikan oleh bakteri menjadi zat yang asam dan berbau. Jadi, waktu yang terbaik untuk menyikat gigi adalah pagi hari setelah sarapan dan malam hari menjelang tidur.

Yang kedua, pada saat menyikat gigi sebaiknya lakukan juga penyikatan pada
permukaan lidah bagian belakang. Seperti disebutkan di atas, bakteri banyak hidup di daerah ini. Lakukan penyikatan dengan saksama, tetapi dengan gerakan lembut untuk mencegah terjadinya iritasi. Pemakai geligi tiruan juga harus melakukan hal yang sama pada geligi tiruannya.

Selain dengan sikat gigi, pembersihan mulut dapat dilakukan dengan cara berkumur-kumur di antara kedua waktu menyikat gigi. Banyak produk larutan kumur yang beredar di pasaran dan pada umumnya mampu menurunkan jumlah bakteri dalam mulut. Tetapi, penggunaan obat kumur secara rutin tidak dianjurkan karena hal ini justru akan mengganggu keseimbangan flora dalam mulut.

Dengan menurunnya jumlah bakteri dalam mulut, jamur akan tumbuh dan akibatnya muncul masalah baru dalam mulut. Selain itu, beberapa zat yang terkandung dalam obat kumur justru menyebabkan bau mulut. Karena itu, sebaiknya berkumur dengan air biasa saja.

Selain dengan menjaga kebersihan mulut, pencegahan bau mulut dapat dilakukan dengan minum air paling sedikit delapan gelas sehari. Mengonsumsi makanan berserat juga banyak manfaatnya, karena proses mengunyah makanan berserat akan merangsang produksi air liur dan mempunyai efek self-cleansing pada mulut.

Kalau semua usaha pencegahan telah dilakukan, tetapi bau mulut tidak sedap masih ada, pemeriksaan oleh dokter gigi mungkin akan membantu mengatasinya. Gigi berlubang atau kelainan lain dalam mulut juga berperan dalam menciptakan bau mulut.

Pertemuan Rutin dan Pengarahan PAK tanggal 7 Maret 2012




Pertemuan rutin PPGI Kabupaten Purworejo digelar setiap 2 bulan sekali.
pertemuan kali ini digelar pada tanggal 7 Maret 2012 yang bertempat di aula Dinkes Kab. Purworejo, agenda dalam pertemuan ini yaitu pertemuan rutin dan pengarahan tentang aturan pengajuan angka kredit.
pengarahan dibuka oleh ketua PPGI Kab. Purworejo Bp. Jamidi Triyanto Am.Kg dan dihadiri oleh kedua pemateri yaitu dari  Kasi YankesBp  dr. Darus dan  Kasubag umum dan kepegawaian Ibu Sarinah SKM, serta teman-teman sejawat perawat gigi diseluruh Kabupaten Purworejo.
dalam pengarahan dibahas tentang Tupoksi perawat gigi, diantaranya membahas tentang permenkes,jenjang fungsional dan tata cara pengajuan kenaikan pangkat,

KENALI GIGIMU

Tulisan ini dibuat untuk konsumsi anak-anak

KENALI GIGIMU

Bagian gigi yang dapat kamu lihat disebut mahkota. Lapisan keras berwarna putih yang menyelubungi gigi adalah email. Di bawah tepi gusi terdapat akar yang menahan gigi pada rahang. Kamu tidak dapat melihat akar gigi. Bagian dalam gigi terdiri atas dentin, yaitu jaringan yang menyerupai tulang, dan pulpa. Pulpa adalah ruangan di tengah mahkota dan akar gigi yang berisi serabut syaraf dan pembuluh darah.

Gigi memiliki bentuk yang berbeda-beda, disesuaikan dengan tugasnya masing-masing. Gigi-gigi tersebut adalah :

  • Gigi seri. Ada 8 gigi seri yang terdapat di rongga mulut bagian depan (4 di atas, 4 di bawah). Mahkota gigi seri berbentuk pahat yang tajam untuk memotong makanan.
  • Gigi taring. Ada 4 gigi taring yang mengapit gigi-gigi seri. Gigi taring memiliki tepi yang berujung tajam untuk merobek makanan.
  • Gigi geraham kecil. Ada 4 pasang gigi geraham kecil yang terletak setelah gigi-gigi taring. Gigi geraham kecil berfungsi untuk menghancurkan dan merobek makanan
  • Gigi geraham besar. Ada 12 gigi geraham besar pada rongga mulut bagian belakang. Permukaannya yang besar bermanfaat untuk mengunyah makanan.
Orang dewasa memiliki 32 gigi. Sedangkan anak-anak, tergantung usianya, memiliki jumlah yang lebih sedikit.
Selain untuk mengunyah, gigi geligi menolongmu berbicara dengan jelas. Bentuk lengkung rahang membantumu berbicara. Banyak huruf yang tidak bisa dibunyikan tanpa bantuan gigi.
Gigi-geligi juga menentukan bentuk muka dan penampilanmu. Gigi-geligi yang sehat akan membuatmu terlihat menarik, bersih dan sehat. Dan senyuman selalu membuatmu sangat menarik.

JAWABAN ATAS BEBERAPA PERTANYAAN SEPUTAR GIGIMU

Apakah sikat gigimu sama dengan sikat gigi yang dipakai oleh orang dewasa?

Anak-anak harus menggunakan sikat yang lebih kecil dan permukaan sikat yang lebih pendek sesuai dengan ukuran mulutnya. Banyak anak-anak yang menggunakan sikat gigi terlalu besar sehingga sulit untuk bergerak di dalam mulutnya. Selain itu harus diperhatikan juga untuk mengganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali atau ketika bulu-bulu sikat telah rusak. Juga setelah pilek atau radang tenggorokan.

Pasta gigi yang bagaimana yang cocok untuk anak-anak?

Yang kamu perlukan pada pasta gigi adalah fluoride yang menolong memperkuat gigimu dan melindunginya supaya tidak berlubang. Menyikat gigi tidak boleh dilakukan terburu-buru dan caranya harus tepat, karena itu gunakan pasta gigi beraroma yang kamu sukai. Ingat, gunakan pasta gigi hanya sebesar biji jagung.

Kenapa permen dan makanan manis lainnya tidak baik bagi gigi?

Gula pada permukaan gigi berubah menjadi asam dalam waktu 5 menit. Asam ini akan melarutkankan permukaan gigi. Jika hal ini sering terjadi, permukaan gigi akan rusak. Mula-mula, kerusakan gigi akan terlihat bintik putih.
Berapa kali sebaiknya gigi disikat ? Kapan?
Kamu harus menyikat gigimu pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Kedua waktu ini adalah waktu yang tidak boleh dilewatkan sama sekali. Sikat gigi tambahan diperlukan bila kamu habis makan makanan yang lengket dan mengandung gula.

Kapan gigi susu mulai tanggal? Dan berapa lama waktu yang diperlukan sampai seluruh gigi dewasa tumbuh semua?
Gigi susu akan mulai tanggal pada usia 5 sampai 7 tahun, biasanya dimulai pada 2 gigi depan bawah. Secara bertahap, gigi-gigi susu akan digantikan oleh gigi dewasa sampai munculnya gigi geraham kedua yang akan muncul pada usia 12 sampai 13 tahun. Banyak orang masih mempunyai gigi geraham ketiga, biasa disebut gigi bungsu, yang akan muncul setelah usia 16.

Berbagai jenis tambalan gigi

Teknologi produksi bahan tambalan saat ini berkembang cukup pesat dibandingkan 50 tahun yang lampau. Hal ini membuat para dokter gigi mempunyai banyak banyak pilihan untuk merestorasi gigi berlubang, rusak, patah bahkan yang hilang sekalipun. Para periset terus mengembangkan bahan-bahan, seperti porselen, polimer agar makin mendekati penampakan gigi asli. Termasuk diantaranya dengan pemanfaatan teknologi nano.

Bahan-bahan baru ini tidak menggantikan bahan-bahan restorasi yang sudah ada selama ini, seperti emas, alloy berbahan dasar logam dan amalgam. Hal ini disebabkan oleh kekuatan dan keawetan bahan-bahan tambalan tersebut masih diperlukan dalam kondisi tertentu, misalnya untuk menambal gigi belakang yang banyak menanggung beban kunyah.

Kondisi mulut dan kesehatan umum pasien mempengaruhi jenis bahan tambalan yang dipilih, dari segi penampilan, keawetan dan harga. Selain itu di mana dan bagaimana bahan tambalan akan diletakkan, waktu dan frekuensi kunjungan yang diperlukan untuk memepersiapkan serta menambalkan gigi juga harus dipertimbangkan dalam memilih jenis bahan tambalan.

Berikut ini paparan mengenai keunggulan dan keburukan berbagai jenis bahan yang umumnya digunakan untuk menambal lubang gigi. Keputusan mengenai bahan mana yang dipilih sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter gigi sebelumnya.

Macam-macam restorasi gigi

Ada 2 macam restorasi gigi, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung artinya bahan tambalan diletakkan segera ke lubang gigi yang sudah dibersihkan dalam satu kunjungan. Termasuk di dalamnya adalah amalgam, ionomer kaca, resin ionomer, dan resin komposit. Secara tidak langsung artinya diperlukan dua atau lebih kunjungan. Pada kunjungan pertama, dokter gigi akan mempersiapkan gigi yang akan direstorasi dan membuat cetakan gigi yang akan direstorasi. Pada kunjungan berikutnya, restorasi yang sudah jadi akan direkatkan pada lubang yang sudah disiapkan.

Tambalan Amalgam

Sampai saat ini amalgam merupakan bahan tambalan yang paling banyak dikembangkan dan diuji dibandingkan bahan tambalan lain. Bahan ini awat, mudah digunakan, tidak mudah pecah dan relaitf murah. Karena itulah amalgam hingga saat ini masih digunakan.

Amalgam merupakan campulan beberapa logam, yaitu air raksa, perak, seng, tembaga dan beberapa logam lainnya. Banyak orang mencurigai amalgam sebagai bahan tambalan yang berbahaya karena kandungan air raksanya. Sesungguhnya, air raksa dalam amalgam terikat dalam ikatan yang stabil dengan logam lainnya sehingga aman untuk dipakai.

Hal ini diperkuat oleh pengakuan Perstauan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, bahwa amalgam adalah bahan tambalan yang aman dan baik. Di tingkat duniapun, bahan ini direkomendasikan oleh WHO. Di Amerika, Food and Drug Administration (FDA) juga merekomendasikannya.

Amalgam sangat bermanfaat untuk merestorasi gigi geraham karena kemampuannya menahan beban kunyah yang besar. Amalgam mudah ditambalkan ke lubang yang sulit dikeringkan, seperti lubang di bawah tepi gusi. Selain itu, jarang muncul reaksi alergi terhadap bahan amalgam.

Segi buruk amalgam adalah warnanya yang keperakan sehingga secara estetik tidak menarik, apalagi kalau digunakan di gigi depan. Kadangkala juga muncul sedikit rasa sensitif terhadap panas atau dingin setelah gigi ditambal amalgam. Selain 2 keburukan di atas, untuk menambalkan amalgam, dokter gigi harus mengambil struktur gigi lebih banyak dibandingkan untuk bahan tambalan lainnya.

Tambalan komposit
Tambalan komposit merupakan campuran bahan kuarsa dengan resin yang menghasilkan tambalan yang berwarna seperti gigi, bahkan dapat meniru warna transparan email. Ada salah kaprah yang berkembang di masyarakat, bahwa tambalan komposit adalah tambalan LASER. Yang benar adalah sinar halogen yang berwarna biru digunakan untuk membantu proses pengerasan komposit. Tambalan komposit yang kecil ataud sedang dapat bertahan terhadap tekanan kunyah. Perlekatan tambalan komposit pada dinding lubang gigi sangat baik. Selain itu tidak banyak struktur gigi yang harus diambil untuk menambalkan komposit pada lubang gigi.

Tambalan komposit relatif berharga lebih mahal dibanding bahan amalgam, bergantung pada besar-kecilnya tambalan serta tingkat kesulitan dalam melakukan penambalan. Diperlukan waktu yang lebih lama untuk menambalkan komposit dibanding menambalkan amalgam. Untuk dapat menambalkan komposit, lubang harus bersih dan kering. Karena itu sulit untuk menambal lubang yang berada di bawah tepi gusi. Selain itu tambalan komposit akan akan berubah warna sejalan dengan waktu.
Tambalan Ionomer kaca dan ionomer resin

Ionomer kaca merupakan bahan tambalan yang berwarna seperti gigi, terbuat dari campuran bubuk kaca dan asam akrilik. Bahan ini dapat digunakan untuk menambal lubang, khususnya pada permukaan gigi. Ionomer kaca melepaskan sejumlah kecil fluoride yang bermanfaat bagi pasien yang berisiko tinggi terhadap karies.

Sedikit struktur gigi yang diambil untuk menyiapkan gigi yang akan ditambal ionomer kaca. Karena mudah pecah, bahan ini tidak dapat digunakan untuk menambal gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah.

Ionomer resin terbuat dari bubuk kaca dan asam akrilik dan resin akrilik. Digunakan untuk menambal lubang yang sangat kecil pada bagian gigi yang tidak menanggung beban kunyah, karena mudah patah.

Ionomer kaca dan ionomer resin berwarna seperti warna gigi tapi tidak dapat menyerupai warna email yang transparan. Kedua bahan ini jarang menimbulkan reaksi alergi.

Bahan restorasi tidak langsung (2 atau lebih kunjungan)

Dalam beberapa kasus, untuk mendapatkan hasil restorasi gigi yang terbaik, digunakan bahan logam tuang yang dikerjakan di laboratorium. Bahan restorasi seperti ini memerlukan 2 atau lebih kunjungan, bentuknya bisa berupa crown (mahkota tiruan), jembatan, inlay atau onlay. Crown meliputi seluruh permukaan gigi yang tampak di rongga mulut, sedangkan inlay bentuknya lebih kecil dan melekat mengikuti bentuk gigi. Onlay mirip dengan inlay, tapi lebih besar, meliputi sebagian atau seluruh permukaan kunyah gigi. Sedangkan yang di maksud dengan jembatan di sini adalah restorasi yang menggantikan satu atau lebih gigi yang sudah hilang, serta meliputi gigi-gigi di sebelahnya yang digunakan sebagai penyangga. Gambar di samping menjelaskan pengertian jembatan. Restorasi terdiri dari 3 unit, yaitu 2 unit crown di kedua ujung untuk meliputi gigi penyanggah dan unit yang ditengah menggantikan gigi yang sudah hilang.

Harga yang harus dibayar untuk restorasi jenis ini umumnya lebih mahal, disebabkan jumlah dan lama kunjungan yang diperlukan serta biaya tambahan untuk mengerjakan restorasi di laboratorium gigi.

Bahan yang digunakan untuk restorasi ini selain logam adalah porselen, logam berlapis porselen, alloy emas dan alloy logam lainnya.

Porselen

Porselen digunakan sebagai inlay, onlay, crown atau veneer, Veneer adalah lapisan porselan sangat tipis yang ditempatkan pada gigi menggantikan email. Biasanya digunakan untuk memperbaiki penampilan gigi yang berwarna kurang baik. Bahan porselen sangat baik secara estetika karena warnanya yang sangat mirip dengan warna gigi. Pemasangan restorasi porselen beresiko pecah bila diletakkan dengan tekanan atau bila terbentur. Kekuatannya tergantung pada ketebalan porselen dan kemampuannya melekat pada gigi. Setelah melekat pada gigi, porselen sangat kuat, tapi akan mengikis gigi antagonisnya bila permukaannya kasar.

Logam berlapis porselen

Dibandingkan dengan porselen, restorasi ini sangat kuat karena kombinasinya dengan kekuatan logam, karena itu sering digunakan untuk membuat crown atau jembatan.

Banyak struktur gigi yang harus diambil untuk memberi tempat bagi restorasi jenis ini. Kadang-kadang muncul rasa tidak nyaman bila terkena rangsang panas atau dingin di awal penggunaan dan beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap beberapa jenis logam yang digunakan dalam restorasi.

Alloy emas

Alloy emas terdiri dari emas, tembaga dan logam lain, terutama digunakan untuk crown, inlay, onlay dan jembatan. Alloy ini tahan karat. Kekuatannya yang besar sehingga sulit pecah maupun terkikis, memungkinkan dokter gigi untuk mengambil sesedikit mungkin struktur gigi yang akan direstorasi. Alloy ini tidak merusak gigi antagonis dan tidak pernah memunculkan reaksi alergi. Namun, warnanya tidak bagus karena tidak seperti warna gigi.

Alloy logam

Alloy logam tampak seperti perak, digunakan sebagai crown, jembatan atau rangka gigi palsu. Bahan ini tahan karat, sangat kuat dan tidak mudah patah atau terkikis. Beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap bahan ini, dan merasa tidak nyaman terhadap panas dan dingin di awal penggunaan. Warnanya pun tidak baik karena tidak seperti warna gigi.

Crown, inlay atau onlay dari komposit

Restorasi yang terbuat dari komposit ini dibuat di laboratorium gigi. Bahan yang digunakan sama dengan yang digunakan sebagai bahan tambalan. Keunggulannya dibanding porselen adalah tidak menyebabkan terkikisnya gigi lawan. Selain itu restorasi ini mudah pecah dan berubah warna.

PENGERTIAN KARANG GIGI /CALCULUS

Karang Gigi (CALCULUS)

  • Definisi :
Karang Gigi atau Calculus adalah kumpulan plak termineralisasi yang menempel pada permukaan gigi.
  • Penyebab Terjadinya :
- Pembersihan gigi yang kurang baik
- Tidak memakai kedua sisi gigi untuk mengunyah
  • Proses Terbentuknya :
Sisa Makanan ( Mengendap ) -----> Lapisan bening dan tipis ( Pelikel ) ---> Pelikel + kuman ----> Plak (berikatan dengan kalsium ) -----> KARANG GIGI

  • Jenis – Jenis Karang Gigi :
a. Supra Gingival Calculus
b. Sub Gingival Calculus
a. Supra Gingival Calculus
Adalah calculus yang terdapat pada permukaan gigi diatas gusi
Biasanya berwarna cream atau kuning kecoklatan jika terjadi perwanaan karena stain tembakau dan makanan. Biasanya terjadi pada permukaan ke arah pipi dari molar (geraham) atas pertama dan permukaan kea rah lidah incisivus (gigi seri) bawah.
b. Sub Gingival Calculus
Adalah calculus yang berada pada permukan gigi dibawah gusi.
Dapat terjadi dalam berbagai bentuk : granular, lempengan-lempengan , atau berbentuk seperti cincin. Biasanya berwarna hijau gelap atau hitam.
  • Mencegah Karang Gigi :
- Sikat gigi secara teratur dengan cara sikat gigi yang benar ( penggunaan dental floss juga dibutuhkan )
- Mengurangi makanan yang banyak mengandung karohidrat dan minuman yang banyak mengandung kafein
- Periksakan kesehatan gigi secara rutin ( 6 bulan skali )

PENGERTIAN KAWAT GIGI

HUKUM PENGGUNAAN KAWAT GIGI

A. Pengertian Kawat Gigi (Orthodonti)
Kawat gigi dalam bahasa kedokteran disebut dental braces atau orthodontic braces yaitu alat yang digunakan pada bidang kedokteran gigi untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak teratur.
Semula, kawat gigi digunakan untuk mengencangkan gigi karena gigi terlalu maju (tonggos) serta susunan gigi tak merata. Kawat gigi juga berfungsi untuk meratakan susunan gigi yang tumbuh tak beraturan.
Namun, perubahan fungsi kawat gigi kini semakin terlihat. Kawat
gigi tidak hanya digunakan sebagai alat kesehatan, namun menjadi tren yang sedang digandrungi. Orang-orang bergigi normal, ikut meramaikan behel agar terlihat percaya diri. Tak ketinggalan, karet kawat gigi juga menjadi sesuatu yang dapat dipamerkan. Penahan kawat gigi ini didesain untuk bongkar pasang layakya mainan.
Adapun arti secara harfiah orthodonti sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu orthos yang berarti lurus dan dons yang berarti gigi. Istilah orthodonti sendiri digunakan pertama kali oleh Le Foulon pada tahun 1839. Ilmu orthodonti sebagai suatu ilmu pengetahuan seperti yang kita kenal dewasa ini barulah kira-kira 50 tahun yang lalu dan lambat laun berkembang terus sehingga seolah-olah menjadi bidang spesialisasi dalam kedokteran gigi. Pada zaman dahulu yaitu 60 hingga 70 tahun yang lalu ilmu orthodonti memang sudah dikenal seperti halnya dengan ilmu penambalan gigi dan pembuatan gigi tiruan, tetapi konsepnya berbeda dengan konsep ilmu orthodonti yang sekarang. Jika dulu yang dipentingkan hanyalah masalah mekanis saja, dalam arti penggunaan alat-alat untuk meratakan susunan gigi yang tidak rata, sekarang masalah biologis juga turut menjadi perhatian. Maksud dan tujuan dari perawatan orthodonti sendiri ada beberapa macam yaitu:
1. Menciptakan dan mempertahankan kondisi rongga mulut yang sehat
2. Memperbaiki cacat muka, susunan gigi geligi yang tidak rata, dan fungsi alat-alat pengunyah agar diperoleh bentuk wajah yang seimbang dan penelanan yang baik
3. Memperbaiki cacat waktu bicara, waktu bernafas, pendengaran, dan mengembalikan rasa percaya diri seseorang
4. Menghilangkan rasa sakit pada sendi rahang akibat gigitan yang tidak normal
5. Menghilangkan kebiasaan buruk, seperti; menghisap ibu jari, menggigit-gigit bibir, menonjolkan lidah, bernafas melalui mulut

B. Sejarah Perawatan Orthodonti (Kawat Gigi)
Berbicara mengenai sejarah ilmu orthodonti maka akan sama tuanya dengan sejarah ilmu kedokteran gigi serta cabang-cabang ilmu kedokteran gigi yang lain seperti ilmu penambalan gigi dan ilmu pembuatan gigi tiruan. Hippocrates termasuk salah satu orang yang berpendapat mengenai kelainan pada tengkorak kepala dan wajah (kraniofasial) : “Di antara kelompok manusia terdapat orang dengan bentuk kepala yang panjang, sebagian memiliki leher yang lebar dengan tulang yang kuat. Yang lainnya memiliki langit-langit (palatum) yang dalam dengan susunan gigi yang tidak teratur, berjejal satu sama lain dan hal itu berhubungan dengan sakit kepala dan gangguan keseimbangan.” Sedangkan Celcus pada tahun 25 SM mengemukakan teori: “Gigi dapat digerakkan dengan memberikan tekanan dengan tangan.” Peralatan sederhana yang didesain untuk mengatur gigi geligi telah ditemukan oleh para arkeolog di makam-makam kuno bangsa Mesir, Yunani, dan Suku Maya di Meksiko.

C. Kawat Gigi (Orthodonti) dalam Pandangan Islam
1. Hukum Mengikir Gigi
Perbuatan ini diharamkan, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Artinya : “Para wanita yang mengikir gigi untuk berhias dan yang merubah ciptaan Allah”
Mengikir gigi merupakan perbuatan yang merubah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menyibukkan diri dengan perbuatan sia-sia yang tidak ada manfaatnya, dan hanya membuang-buang waktu yang seharusnya dipergunakan untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat bagi manusia. Perbuatan tersebut juga merupakan penipuan dan penggelapan serta menunjukkan kerdilnya manusia.
2. Hukum Mengikir Gigi Untuk Keindahan
Diharamkan bagi wanita muslim untuk mengikir gigi-giginya dengan tujuan memperindah diri, dengan cara mendinginkan gigi-giginya dengan pendingin sehingga tampak merenggang jarak antara gigi-giginya supaya kelihatan cantik. Namun apabila terdapat kotoran pada gigi-giginya yang mengharuskannya mengubahnya, dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran tersebut, atau karena terdapat ketidaknyamanan yang mengharuskannya untuk memperbaikinya dengan tujuan untuk menghilangkan ketidaknyamanan tersebut, maka perbuatan tersebut tidak mengapa, karena hal itu termasuk dalam berobat dan membuang kotoran, yang hanya bisa dilakukan oleh daokter spesialis.
3. Hukum Mengikir Gigi Untuk Tujuan Pengobatan
Mengubah gigi untuk tujuan memperindahnya dan untuk menampakkan ketajamannya adalah perbuatan haram. Namun apabila untuk tujuan pengobatan, maka tidak mengapa. Jika tumbuh gigi pada wanita yang menyusahkannya, maka diperbolehkan untuk mencabutnya karena gigi tersebut merusak pemandangan dan menyulitkannya dalam makan, sedangkan membuang aib (kekurangan) diperbolehkan menurut syari’at. Demikian pula apabila terdapat kelainan yang memerlukan pengobatan, maka diperbolehkan.
4. Meluruskan Gigi dan Mendekatkan antara Gigi-Gigi
Bila memang diperlukan, misalnya ada kelainan yang harus diperbaiki, maka hukumnya diperbolehkan.
Namun apabila tidak diperlukan, maka hukumnya tidak boleh. Bahkan terdapat larangan untuk mengubah gigi dan mengikirnya untuk keindahan, beserta ancaman bagi pelakunya, karena perbuatan tersebut termasuk sia-sia dan mengubah ciptaan Allah.
Jika hal itu untuk pengobatan atau untuk membuang kelainan,atau untuk kebutuhan, misalnya seseorang tidak bisa makan dengan baik kecuali dengan mngubah gigi-giginya, maka hal tersebut diperbolehkan.
Adapun hadits-hadits yang berkaitan:
"Rosululloh melaknat perempuan yang mentato dan yang minta ditato, dan yang mengikirgigidanyangmintadikikirgiginya."
(HR.Thabrani)

"Rosululloh melaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadicantik,yangmengubahciptaanAlloh."
(HR.BukhariMuslim)

Secara filosofi, para dokter gigi beralasan penggunaan kawat gigi itu bisa untuk estetika(kecantikan),tapibisajugauntukalasanmedis.

jadi saya pribadi, lebih condong kalau alasan penggunaan kawat gigi itu berhenti pada titik 'alasan kecantikan' itu dilarang (QS. 004:119). apalagi sampai beranggapan kalau giginya yang tidak beraturan itu membuat dirinya jauh dari jodoh. naudzubillah, prasangka semacam inimerupakankedzalimanterhadapAlloh.

tapi kalau untuk alasan medis seperti misalnya mengembalikan fungsi pengunyahan yang tidak normal, maka itu diperbolehkan karena merupakansalahsatuikhtiarpengobatanygdisunnahkanolehRosululloh.









KESIMPULAN
Dengan melihat berbagai faktor penyebab dan kebutuhan penanganan secara orthodonti, maka hal tersebut diperbolehkan dalam Islam, baik sebagai pasien maupun dokter gigi yang menanganinya, bahkan hal ini sangat dianjurkan dan dapat bernilai ibadah. Sebab, Islam menganjurkan untuk berobat bila terjadi kelainan dan ketidaknormalan pada fisik dan psikis. Bukankah Islam sangat memperhatikan kesehatan seperti telah difirmankan ALLAH dalam Al-Qur’an?
Namun, belakangan ini tampaknya timbul suatu fenomena di mana penggunaan kawat gigi sebagai suatu tren tersendiri khususnya di kalangan kaum perempuan. Hal ini disebabkan karena mereka sekedar ingin bergaya dan bahkan terkadang karena ingin menunjukkan status ekonomi, meskipun sebenarnya kebanyakan dari mereka tidak perlu menggunakannya karena kondisi gigi yang normal. Untuk hal ini, pemasangan alat orthodonti cekat pada pasien yang sebetulnya tidak butuh perawatan sebetulnya merupakan perbuatan yang sia-sia, tidak perlu, termasuk mubazir. Sebab, biasanya rata-rata waktu perawatan orthodonti cukup lama tergantung tingkat keparahannya dengan biaya yang tidak sedikit. Jika perawatan orthodonti digunakan dengan tujuan yang seperti disebutkan di atas tadi, maka hal ini termasuk kepada hal yang berlebih-lebihan [israf] yang dibenci oleh ALLAH [QS. Al-Mu’minun : 64-5, QS. Al-Isra’ : 26-7]. Jadi, semuanya kembali lagi pada niat dan tujuan dari perawatan orthodonti itu sendiri.

STRUKTUR ORGANISASI PPGI DPC KAB. PURWOREJO 2012-2015

 
 
 
Situs Resmi DPC PPGI Kabupaten Purworejo